KOMPASPOPULARNEWS.COM – Kupang, 18 Mei 2023 — Bakamla RI (Badan Keamanan Laut Republik Indonesia) kembali mengadakan Patroli Terkoordinasi Bilateral yang dikenal sebagai Operasi Gannet, kali ini bekerja sama dengan Australian Border Force (ABF) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Operasi Gannet 7/23 secara resmi dibuka oleh Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia, yang diwakili oleh Direktur Operasi Laut, Laksma Bakamla Friche Flack, M.Tr.Opsla, di salah satu hotel di Kupang pada Rabu (17/05/2023).
Dalam amanat yang dibacakan oleh Kepala Bakamla RI, Direktur Operasi Laut, Laksma Bakamla Friche Flack, M.Tr.Opsla menegaskan bahwa Operasi Gannet 7 tahun 2023 akan berlangsung selama 10 hari hingga tanggal 28 Mei 2023 mendatang. Operasi ini merupakan kerja sama antara Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan di perairan laut, terutama di perbatasan antara Indonesia dan Australia, dari berbagai tindak kejahatan.
“Kami berharap kerja sama dan pembangunan kapasitas bersama Australian Border Force dapat terus berlanjut dalam menjaga perbatasan negara dari berbagai tindak kejahatan di laut,” ujar Laksma Bakamla Friche Flack, M.Tr.Opsla.
Sementara itu, Deputy Commander Maritime Border Command ABF, Benjamin Honey, menyatakan kehormatannya bekerja sama dengan Bakamla RI dan KKP di Kupang dalam rangka Operasi Gannet 7 tahun 2023. “Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh kedua negara di perbatasan, seperti masalah penyelundupan, imigran asing, dan illegal fishing, sehingga kerja sama dalam penegakan hukum sangat diperlukan,” katanya.
Dalam operasi Gannet 7 tahun 2023, terlibat beberapa aset patroli selama 10 hari ke depan, termasuk KN Pulau Nipah 321 milik Bakamla RI, KP Orca 1 dan 1 Maritime Airborne Surveillance (Pesawat Udara Patroli) dari Dirjen PSDKP, KKP, serta ADV Cape Naturaliste dan 1 Pesawat Udara Patroli dari ABF.[red/kpn]
#Pranata Humas Ahli Muda Kapten Bakamla Yuhanes Antara, S. Pd
