KOMPASPOPULARNEWS – Kemacetan di Kabupaten Bekasi, semakin parah setiap tahunnya dengan volume lalu lintas yang terus meningkat yang berdampak terhadap warga dan masyarakat pengguna jalan. Solusi konkret perlu segera diambil oleh pemerintah Kab Bekasi untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu masyarakat pengguna jalan mengatakan, 10 sampai 15 tahun ke depan, kemacetan akan terjadi sampai di wilayah permukiman warga jika pemerintah tidak segera direncanakan solusinya.
“Kalau pemerintah tidak mengambil langkah konkrit, 10 sampai 15 tahun kedepan dari saat ini, mungkin nanti keluar rumah pun kita sudah macet. Dimana pembatasan kebijakan kendaraan, kebijakan perluasan jalan, panjang jalan, ini masih tetap stagnan,” katanya.
Baca juga: Brigjen TNI Riyanto Pimpin Acara Tradisi Sertijab Kasrem 051/Wkt
Kemacetan di Kabupaten Bekasi semakin parah dengan volume lalu lintas yang terus meningkat. Data statistik tahun 2023 menunjukkan panjang jalan tidak berubah selama dua tahun terakhir, dengan total 31.530 km yang dibagi berdasarkan kewenangan pemerintah pusat, provinsi, dan Pemkab Bekasi.
Berdasarkan data Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Bekasi tercatat sebanyak 2,6 juta kendaraan, jumlah tersebut didominasi oleh sepeda motor, mencapai 2,2 juta unit.
Seperti halnya, kemacetan di Cikarang Selatan pada Rabu (12/6/2024) semakin parah, terutama di sepanjang Jalan K.H. Makmun Nawawi di perempatan Hyundai serta di perempatan Lippo Cikarang hingga Jababeka.
Beberapa persoalan yang harus diselesaikan oleh Kabupaten Bekasi di antaranya adalah ruas jalan yang tak lagi mampu menampung volume lalu lintas, transportasi massal yang belum maksimal, hingga area parkir yang belum memadai di simpul transportasi.
Kabupaten Bekasi menghadapi tantangan kemacetan parah akibat ruas jalan yang tidak mampu menampung volume lalu lintas, transportasi massal yang belum maksimal, dan area parkir yang belum memadai di simpul transportasi.
