KOMPASPOPULARNEWS.COM – Sejak terjadinya gempa 9 hari yang lalu, telah tercatat terjadi 3170 gempa susulan. Dan berdasarkan data, tercatat sebanyak 13 juta penduduk dari 10 provinsi di Turki telah terdampak akibat gempa bumi yang terjadi.
Pemerintah Indonesia melalui Tentara Nasional Indonesia saat ini tengah memperbantukan pesawat angkut jenis Hercules C-130 beserta awak kepada Pemerintah Turki.
Pesawat yang datang ke Turki untuk mengangkut peralatan SAR serta bantuan kemanusiaan gelombang pertama pada tanggal 12 Februari lalu diperpanjang masa penugasannya.
Pesawat Hercules C-130 Noreg A-1326 Skadud 32 dengan crew Pilot Letkol Pnb Yudi Bandung, Mayor Pnb Andang Rohiman, Kapten Pnb Sony B, Lettu Pnb Bima S, Lettu Pnb Rico S, Kapten Nav Yefta K beserta 18 crew lainnya tersebut diperbantukan untuk mengangkut logistik dari berbagai daerah di Turki ke wilayah-wilayah yang terdampak gempa.
Pesawat yang memiliki daya angkut 10 ton, sebelumnya direncanakan diperbantukan ke Turki hingga tanggal 20 Februari 2023. Dalam situasi seperti ini, masalah pendistribusian logistik menjadi sangat kritis. Oleh karena itu, bantuan pesawat Hercules dari TNI menjadi sangatlah penting dan bermanfaat.
Oleh karenanya, pihak Turki sangat berterima kasih karena hanya Indonesia satu-satunya negara yang meminjamkan pesawat angkut kepada Pemerintah Turki.
Seperti dijelaskan oleh Presiden Republik Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada saat konferensi pers tgl 14 Februari mengatakan, Sebanyak 81.000 orang yang terluka akibat gempa sudah dapat dipulangkan dari rumah sakit.
Sejak terjadinya gempa, tim pencari dan penyelamat telah berhasil menyelamatkan lebih dari 8.000 orang yang masih hidup dari reruntuhan bangunan.
Hingga hari Selasa 14/2/2023, Turki telah menerima pesan dukungan dan bantuan langsung lebih dari 100 negara atas bencana gempa yang terjadi. Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan rasa terima kasih dan rasa syukur atas segala bantuan serta dukungan yang telah diberikan kepada Turki hingga hari ini.
Sampai dengan tanggal 15 Februari 2023, berdasarkan data yang diperoleh dari Turkiye’s Disaster Management Agency, AFAD, tercatat jumlah korban meninggal dunia 31.974 orang, dan 195.962 orang telah dievakuasi ke provinsi yang lebih aman dari wilayah gempa.
Kementerian Kesehatan Turki Fahrettin Koca menyampaikan kepada seluruh Kedutaan Besar asing di Turki bahwa saat ini pemerintah Turki telah memiliki cukup dokter, sukarelawan, dan tim pendukung yang bekerja di wilayah gempa.
“Apabila ada sukarelawan masih di negaranya, disarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Turki,” himbau Fahrettin Koca. [red/kpn/puspen TNI]