“1 Desa 1 Penyuluh Pertanian”: Langkah Realistis Menuju Swasembada Pangan?
KOMPASPOPULARNEWS.COM – Langkah Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk menargetkan penambahan satu penyuluh pertanian di setiap desa di Indonesia demi swasembada pangan 2027 terdengar menjanjikan. Namun, apakah strategi ini cukup untuk menghadapi tantangan besar dalam sektor pertanian nasional?. ( cek VIdeo on Tiktok )
Tantangan di Balik Ambisi
Indonesia memiliki lebih dari 74 ribu desa, sementara jumlah penyuluh pertanian saat ini hanya sekitar 38 ribu. Artinya, target ini mengharuskan perekrutan dan pelatihan puluhan ribu tenaga baru dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, keberhasilan kebijakan ini sangat tergantung pada kemampuan pemerintah untuk menyediakan anggaran yang cukup, serta memastikan penyuluh memiliki keahlian memadai untuk mendukung petani dengan beragam kebutuhan, mulai dari padi hingga hortikultura.
Penyuluh pertanian sering kali dihadapkan pada kondisi sulit di lapangan, seperti minimnya fasilitas kerja, tantangan geografis, hingga resistensi dari petani yang masih terikat pada metode tradisional. Menghadirkan penyuluh di setiap desa tidak hanya soal menambah jumlah, tetapi juga memastikan kualitas pendampingan yang efektif.
Harapan dan Potensi
Meski penuh tantangan, gagasan ini memiliki potensi besar untuk memperbaiki sektor pertanian Indonesia yang selama ini kurang optimal. Kehadiran penyuluh di setiap desa bisa menjadi katalisator perubahan, memberikan petani akses informasi tentang teknologi modern, penggunaan pupuk yang efisien, serta manajemen hasil panen.
Jika diimplementasikan dengan baik, program ini dapat membuka jalan menuju swasembada pangan yang lebih realistis. Penyuluh dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yang pada akhirnya akan mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ketahanan pangan nasional. ( cek videonya )
Langkah yang Perlu Diprioritaskan
Untuk memastikan keberhasilan, pemerintah perlu melakukan beberapa langkah strategis:
- Peningkatan Kualitas Pelatihan
Penyuluh harus dibekali pelatihan intensif tentang teknologi modern, praktik pertanian berkelanjutan, dan manajemen agribisnis. - Insentif bagi Penyuluh
Menyediakan insentif berupa gaji yang layak, tunjangan, dan fasilitas kerja untuk menarik minat tenaga profesional. - Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan
Mendorong perguruan tinggi untuk mencetak lulusan pertanian berkualitas yang siap terjun sebagai penyuluh. - Pemanfaatan Teknologi Digital
Mengintegrasikan teknologi digital seperti aplikasi agrikultur untuk mendukung penyuluh dan petani dalam mengakses informasi.
Kesimpulan
Gagasan “1 Desa 1 Penyuluh Pertanian” adalah langkah ambisius dengan potensi besar untuk mendukung swasembada pangan 2027. Namun, tanpa perencanaan yang matang dan eksekusi yang konsisten, target ini bisa menjadi janji kosong.
Baca Juga : Rencana Menko Pangan Soal Pembangunan Irigasi Tiap Daerah
Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan ini tidak hanya terfokus pada jumlah penyuluh, tetapi juga pada peningkatan kualitas dan efektivitas pendampingan di lapangan. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani, program ini bisa menjadi tonggak penting menuju kemandirian pangan Indonesia. ( Esa – dr.Lu).