KOMPASPOPULARNEWS – Ormas Nasionalis Patriot Garuda Nusantara (PGN) dan Pemuda Batak Bersatu (PBB) Bali mengeluarkan pernyataan sikap tegas dengan mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh OPM dengan dukungan dari Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota (AMP KK) Bali, serta mendukung Konferensi World Water Forum (WWF) 2024 ke-10 bertema, ‘Water For Shared Prosperity’.
Aksi damai ormas nasionalis PGN dan PBB bertempat Monument Bajra Sandi, Jl. Raya Puputan No.142, Renon, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar. Sabtu (27/4).
Koordinator lapangan PGN Bali, Gus Yadi, dan Ketua Provinsi Bali PBB, Robert Manurung, beserta ±80 anggota turut serta dalam aksi ini untuk menegaskan perlawanan terhadap disintegrasi bangsa.
Gus Yadi dalam orasinya menyampaikan beberapa poin-poin penting seperti:
a) “Kita akan membantu dan mendukung adanya konferensi Water World Forum yang akan dilaksanakan di Nusa Dua. Jangan sekali-kali kelompok atau perorangan berani mengganggu kegiatan tersebut, karena kegiatan tersebut untuk membangkitkan kepercayaan Dunia terhadap bangsa Indonesia.”
b) “Betapa banyak kekejaman-kekejaman yang dilakukan oleh OPM di Papua. Oleh karena itu, mari kita lawan. Mari kita dukung pemerintah, TNI, dan Polri untuk segera memberantas OPM. Ada beberapa orang dan kelompok yang malah mendukung OPM dengan mengatasnamakan HAM. Bagaimana aparat dibunuh dan rakyat diperkosa oleh OPM.”
c) “Sungguh sangat miris apa yang dilakukan oleh OPM. Saya dan kami PGN siap untuk mendukung apapun yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberantas OPM di Papua. Kita lihat bagaimana anak-anak Papua dikuliahkan di Bali dengan menggunakan dana Pemerintah, namun mereka malah melaksanakan aksi Makar sungguh miris rekan-rekan sekalian.”
d) “Kita masih melihat adanya Oknum yang ingin Papua untuk merdeka. Mari kita berjuang, satukan visi, satukan langkah sesuai dengan tujuan dan visi misi dari PGN. Mahasiswa saatnya belajar bagaimana kebhinekaan itu, bagaimana perbedaan itu, bagaimana Pancasila itu. Lalu ilmunya digunakan untuk mengabdi kepada masyarakat. Jangan mau diprovokasi, jadi kami minta mahasiswa AMP untuk flashback kembali apa tujuan mereka menjadi mahasiswa dan belajar di Bali. Lihat Timor Timur, apa yang terjadi pada mereka sekarang. Kami tidak rela Papua seperti itu, Papua tetap bagian dari NKRI.”
e) “Hari ini keberadaan kita memastikan bahwa NKRI tidak bisa diganggu oleh siapapun atau pemberontak atau AMP. Ngga ingin merongrong kewibawaan NKRI akan kita gasak. Patriot Garuda Nusantara sudah bersumpah setia, rela mati untuk Indonesia. Mulai hari ini kami harapkan kepada aparat keamanan, jangan ada orang yang ingin menjelek-jelekkan bangsa Indonesia, jangan biarkan kelompok maupun perorangan menghina bangsa Indonesia ini. Wahai orang-orang yang bekerja sama dengan OPM, pemberontak bangsa ini, saya sudah siapkan renda mayat ini untuk kalian. Tidak ada kata lain, lawan pemberontak bangsa.”
Pembacaan Surat Terbuka Kepada Presiden RI menyampaikan:
a) Rakyat Indonesia menyatakan kesedihan dan kemarahan atas kekejaman OPM, termasuk terhadap anggota TNI, Polri, guru, tenaga medis, dan warga yang tidak mendukung gerakan mereka.
b) Anggota TNI, Polri, ASN memiliki keluarga yang menanti kedatangan mereka, namun kenyataannya mereka kembali dalam keadaan tragis.
c) Masyarakat menunggu keberanian Presiden untuk menumpas OPM dan pendukungnya.
d) Kami Rakyat Indonesia akan selalu mendukung keputusan Presiden yang melindungi rakyat dan bangsa.[kpn]