KOMPASPOPULARNEWS – Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) memberikan perhatian khusus kepada Musik Kolintang yang berasal dari Sulawesi Utara. Salah satu bentuk perhatian khusus tersebut adalah dengan memberikan Penghargaan Anugerah Apresiasi Pewarna Indonesia (API) 2023 kepada Markus Soegiarto Hartono.
Selain Soegiarto Hartono, ada 12 peserta lainnya yang menerima penghargaan anugerah API 2023, yang terdiri dari berbagai bidang, antara lain dari bidang penjaga keberagaman, kepala daerah pemangku Kebhinekaan, figur artis, figur hukum, figur oikumene, lembaga pendidikan, dan figur politik.
Senator dari Bali, Arya Wedakarna, yang juga merupakan anggota DPD RI, membuka acara dengan menyampaikan orasi kebangsaan tentang pentingnya tetap menjaga keberagaman dan keutuhan NKRI.
Penghargaan Anugerah API 2023
Pada hari Senin, 31 Juli 2023, acara diselenggarakan di Komplek DPR/MPR RI Gedung Nusantara 5. Acara dihadiri oleh Persatuan Gereja dan Lembaga Injil Indonesia (PGLII) yang diketuai oleh Pdt Ronny Mandang, serta Sekretaris I pengurus pusat, Thony Ermando, yang juga menyerahkan Piagam dan Plakat API kepada Ir. Markus Soegiarto Hartono.
“Saya mengucapkan terima kasih atas penganugrahan ini, semoga menambah semangat kedepannya dalam mengembangkan Musik Tradisional kolintang yang berasal dari Sulawesi Utara,” ujar Ir. Markus Soegiarto Hartono.
Soegiarto Hartono bersama Petrus Kaseke berhasil mengarang buku “Maimo Kumolintang” yang artinya ajakan bermain musik, yang saat ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Mandarin. Metode pengajaran musiknya telah disosialisasikan dan diseminarkan di tingkat Internasional.
Sebagai seorang musisi, Soegiarto Hartono juga merupakan anggota inti dari Indonesia National Orchestra (INO) di bawah pimpinan Franki Raden, yang sering mengadakan pertunjukan musik hingga ke mancanegara.
“Terima kasih kepada Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia yang sudah memberikan apresiasi dengan penghargaan anugerah API 2023 kepada saya. Ini merupakan suatu kehormatan untuk keluarga besar Maestro Kolintang Petrus Kaseke, yaitu hasil perjuangan beliau saat masih hidup,” pungkas Soegiarto. [nana/red]