KOMPASPOPULARNEWS – Penduduk di RW 12 Semanan, Kelurahan Semanan, Jakarta Barat, resah terhadap dampak pemasangan tower sinyal atau Base Transceiver Sistem (BTS) di tengah permukiman mereka. Warga menolak pembangunan tower tersebut karena tidak melalui proses sosialisasi dan tanpa mendapatkan izin persetujuan dari mereka yang terdampak radius.
Para warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pembangunan tower tersebut berlangsung tanpa pemberitahuan sebelumnya. Fisik bangunan menara atau tower sudah mencapai 20% tanpa ada penjelasan yang memadai kepada warga. Meskipun warga mencoba menghubungi Ketua RW 12 untuk mendapatkan klarifikasi, mereka tidak mendapat tanggapan dan bahkan permintaan pertemuan juga tidak digubris.
Pada tanggal 6 Maret 2023, warga mengadakan pertemuan di Pos Cakra, yang seharusnya dihadiri oleh Ketua RW. Namun, Ketua RW tidak hadir sehingga warga mengambil inisiatif untuk membuat Surat Pernyataan Penolakan Warga terhadap pendirian Tower BTS setinggi 20 meter yang ditandatangani bersama.
Beberapa warga yang terdampak radius, termasuk warga dari RT 07, merasa kecewa karena Ketua RW meminta tanda tangan persetujuan tanpa menjelaskan secara rinci lokasi pendirian Tower BTS. Akibatnya, beberapa warga tersebut mengajukan Surat Pembatalan Persetujuan.
Pada tanggal 9 Maret 2023, terjadi pertemuan antara warga, Ketua RW 012, pihak perusahaan, dan pemilik lahan di balai rakyat. Dalam pertemuan ini, Ketua RW mengakui kesalahannya karena memberikan rekomendasi persetujuan tanpa melakukan sosialisasi kepada warga terlebih dahulu. Hal ini terungkap saat Ketua RW menyatakan bahwa saat meminta tanda tangan persetujuan, dia tidak menjelaskan secara rinci lokasi pendirian tower, meskipun dia sebenarnya mengetahui lokasinya.
Namun dampak bts terhadap lingkungan warga radius terdiri dari tiga RT, yaitu RT 07, RT 09, dan RT 10. Warga yang awalnya memberikan tanda tangan persetujuan merasa tertipu karena petugas RT/RW membawa blanko izin persetujuan tanpa memberikan detail lokasi tower. Selain itu, warga tidak pernah diajak bertemu untuk menjelaskan tentang pendirian Tower BTS yang membuat mereka merasa resah.
Kisah penolakan menara bts warga RW 12 Semanan terhadap pendirian Tower BTS tanpa sosialisasi dan persetujuan menjadi sorotan di masyarakat setempat. Warga berharap adanya tindakan yang tepat dari pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah ini dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan terkait menara menara bts dan pembangunan infrastruktur yang berad pada lingkungan warga.[Kpn/red]