KOMPASPOPULARNEWS – Sebanyak 142 peserta yang berasal dari Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) dan Tata Pemerintahan Jakarta Timur mengikuti dialog interaktif dalam acara “Coffee Morning dan Dialog Interaktif Forkopimko” yang diadakan oleh Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Suban Kesbangpol) Jakarta Timur di Ruang Aula Gedung C, Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Rabu (30/08/23).
Suban Kesbangpol Jakarta Timur menyelenggarakan Coffee Morning dan Dialog Interaktif Forkopimko ini dengan harapan terjalinnya komunikasi interaktif antara komponen masyarakat. Saran dan masukan yang diberikan dapat menjadi bahan perbaikan untuk pembangunan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur ke depannya.
Mayor Arm Ahmad Budiman, S. Sos., M.Si., Danramil 02/Matraman dalam penyampaian mewakili Dandim 0505/JT, menjelaskan bahwa peran TNI dalam menjaga Kamtibmas dan Kewilayahan dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah sebagai alat pertahanan. TNI bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara, menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, melindungi keselamatan bangsa, menjalankan operasi militer untuk perang, operasi militer selain perang, serta ikut secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian dunia.
Baca juga: Jejak Sejarah Terbentuknya KODIM 0505/Jakarta Timur: Membangun Sinergi dan Dedikasi
Lebih lanjut, Danramil menegaskan bahwa peran TNI dalam menjaga Kamtibmas dan Kewilayahan adalah
mengatasi gerakan separatis bersenjata, pemberontakan bersenjata, aksi terorisme, mengamankan wilayah perbatasan, objek vital nasional yang bersifat strategis, melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri.
Peran TNI di bidang Teritorial adalah untuk menghadapi ancaman non militer, peningkatan pembinaan teritorial dan untuk membangun sistem pertahanan semesta fungsinya yaitu menyelenggarakan unsur-unsur geografi, demografi dan kondisi sosial menjadi ruang, alat dan kondisi (RAK) juang yang tangguh, maka dapat dilakukan pendekatan terhadap indikator keberhasilan bimbingan teritorial yang merupakan capaian target yang dapat bersifat fisik maupun non fisik, yang meliputi :
1. Tingkat keberhasilan pemberdayaan unsur geografi (wilayah dengan sumber daya alam dan sumber daya buatan yang terkandung didalamnya) menjadi ruang juang yang tangguh. Diantaranya diukur dari sejauh mana kemajuan/peningkatan dari kesiapan rencana wilayah nasional/provinsi/kabupaten/kota, kesiapan logistik wilayah dan implementasinya untuk kepentingan pertahanan.
2. Tingkat keberhasilan pemberdayaan demografi (penduduk/masyarakat setempat) sebagai komponen pendukung pertahanan Negara. Diantaranya dapat diukur berdasarkan indikator keberhasilan pembinaan kesadaran bela negara di lingkungan pemukiman, pendidikan dan pekerjaan, dengan kelima nilainya yaitu : Cinta tanah air, Kesadaran berbangsa dan bernegara, Keyakinan pancasila sebagai ideologi bangsa, Rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta Memiliki kemampuan awal bela negara.
3. Tingkat keberhasilan pemberdayaan kondisi sosial, misalnya kearifan lokal, untuk dapat dieksploitasi menjadi kondisi juang yang kondusif bagi pertahanan negara. Diantaranya, dapat diukur melalui tingkat partisipasi tokoh masyarakat/tokoh adat/tokoh agama, intensitas dukungan media setempat dan sebagainya.
4. Mengatasi Ketahanan pangan, Stunting, Degradasi moral, Kat Spiritual, Bela Negara dan Bencana Alam.
5. Membantu peran Polri dalam Mengatasi Kejahatan Medsos, Narkoba, Asusila, Begal, Tawuran dan Curanmor.
6. Melaksanakan Pam VVIP, Kerja Bhakti, Komsos, Kampung Pancasila, Army Go To School, Wasbang, Bela Negara, Apel Cipta kondisi Tiga Pilar dan Amankan Pemilu Netral.
Walikota Jakarta Timur M. Anwar, M.AP, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombespol Dr. Leonardus Simarmata, S.SIK, MH., M.Han., dan Danramil Matraman Mayor Arm Ahmad Budiman, S.Sos., M.Si, bersama dengan para Asisten, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ormas, dan peserta Coffee Morning Kesbangpol Jakarta Timur menghadiri giat Dialog Interaktif Forkopimko.[kpn/red]