KOMPASPOPULARNEWS – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap seorang pria berinisial RYS (29) karena menyebarkan ribuan konten pornografi melalui Telegram.
Dirres Siber Polda Metro Jaya Kombes Pol Roberto GM. Pasaribu mengungkapkan bahwa ribuan video tersebut mencakup 689 konten melibatkan anak di bawah umur, dengan korban berusia antara 5 hingga 12 tahun.
“Usia korban berkisar antara 5 hingga 12 tahun, sedangkan sisanya adalah konten dewasa,” ujar Roberto dalam konferensi pers, Jumat (10/1/2025).
RYS memanfaatkan grup Telegram berbayar untuk menjalankan aksinya selama setahun. Ia menarik biaya keanggotaan sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per tiga bulan. Polisi menangkap RYS di Bekasi Barat dan menyita ribuan konten sebagai barang bukti.
Baca juga: Kapolri dan BPOM Bersinergi Tindak Tegas Mafia Obat dan Makanan
Pelaku dijerat dengan Pasal 45 Ayat 1 juncto Pasal 27 Ayat 1 UU ITE, serta Pasal 4 Ayat 1 juncto Pasal 29 UU Pornografi.
Polisi Gerebek Swinger Party di Bali dan Jakarta
Dalam kasus lain, Ditres Siber Polda Metro Jaya membongkar pesta seks bertukar pasangan atau swinger party di Jakarta dan Bali. Polisi menyamar menjadi anggota situs yang digunakan untuk mempromosikan pesta tersebut.
“Kami menyamar dan masuk ke situs yang awalnya gratis, tetapi kemudian digunakan untuk bertukar pasangan,” jelas Kombes Pol Roberto.
Baca juga: Kurir Narkoba Ditangkap Polsek Kembangan dalam Pengembangan Kasus Tahun Baru
Polisi menangkap pasangan suami istri, KS dan IG, di Badung, Bali. Mereka mempromosikan pesta seks, merekam, dan menjual video tanpa izin para peserta. “Swinger party sudah berlangsung 10 kali,” ungkap Roberto.
Kedua pelaku kini dijerat dengan berbagai pasal UU Pornografi, termasuk Pasal 4, Pasal 7, dan Pasal 34. Ancaman hukuman bagi mereka mencapai lebih dari 5 tahun penjara.
Upaya Polisi Mendalami Jaringan Kriminal
Polda Metro Jaya terus menyelidiki jaringan pelaku lain yang terlibat dalam penyebaran konten pornografi dan swinger party. Polisi memastikan akan menindak tegas semua pihak yang terbukti terlibat. [kpn]
