KOMPASPOPULARNEWS – Dalam upaya mendeteksi penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC), Puskesmas Muntilan 1 menggelar acara bertema ‘Active Case Finding’ dengan kerjasama dari vendor Kementerian Kesehatan, Cakra Medika.
Acara tersebut berhasil menarik perhatian 139 warga dari 8 desa, seperti Adikarto, Sukorini, Sriwidari, Tanjung, Ngawen, Menayu, Songkrang, dan Progosari.
Kepala Puskesmas Muntilan 1, Agus Santosa S.K.M, M.M, menjelaskan bahwa kegiatan ACF ini kami lakukan atas arahan langsung dari Dinas Kesehatan. Tujuan utamanya adalah untuk menyasar masyarakat sejak dini guna menemukan pasien terduga kasus TBC. “Dengan dukungan laboratorium dan konseling, kami berusaha secara komprehensif memeriksa sebanyak mungkin kasus TBC di kalangan masyarakat yang berpotensi terkena penyakit ini.” ungkapnya.
Selain itu, Agus juga menambahkan, untuk peserta yang kami undang sebanyak 130 orang, undangan keseluruhan dari wilayah muntilan. Ada 8 desa yang kita undang, walaupun ada juga yang tidak di undang, tetapi datang ke lokasi giat tetap kita layani.
“Saya berharap kepada masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau ke rumah sakit jika mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh, atau sudah sembuh, kembali batuk, segera periksakan,” ujar Agus.
Sementara itu, Dadang Romansah PJTB dari Puskesmas Muntilan 1 menegaskan bahwa Active Case Finding (ACF) ini dilakukan dalam kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan pihak ketiga, dengan Vendor Cakra Medika untuk pengadaan laboratorium. Tujuan utamanya adalah mencari kasus aktif TBC dengan memeriksa kontak erat dan anggota satu rumah. Artinya, setiap keluarga akan diperiksa secara menyeluruh melalui pemeriksaan dahak dan rontgen.
Baca juga: Empat Remaja Bermain Petasan Diamankan Polsek Muntilan
Salah satu warga Desa Sriwidari yang ikut diperiksa, Abas Simalui (35), menceritakan, ‘Saya diundang oleh Puskesmas Muntilan 1 untuk pemeriksaan kesehatan gratis. Saya membawa dua anak saya, awalnya saya kira hanya pemeriksaan kesehatan biasa, ternyata pemeriksaan untuk TBC. Tapi tidak mengapa, lebih baik kita tahu apakah saya dan anak-anak terjangkit TBC atau tidak. Tidak ada salahnya mengetahui lebih awal daripada terlambat,’ pungkasnya. [kpn]
