KOMPASPOPULARNEWS – Pasca kedatangan aktifis Papua Aris Azhar di asrama Papua dua hari lalu, memicu rencana aksi anak Papua sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi penyiksaan yang dialami oleh saudara Delfianus Kogoya, yang belakangan diketahui ternyata dilakukan oleh Warinus Murib, anggota Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurut Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI) Muhammad Zulkifli, S.T., M.M, anak-anak Papua mempersiapkan aksi sebagai bentuk dukungan kepada Delfianus Kogoya yang dilakukan KKB Organisasi Papua Merdeka, yang menurut mereka merupakan kelompok perongrong negara. Aksi ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di wilayah tersebut. Selasa (2/4/2024).
“Kami sepakat dengan penegakan HAM di Papua, namun kami percaya bahwa kita tidak boleh berat sebelah. Oleh karena itu kami berharap agar saudara Aris Azhar, saat berada di asrama Papua, Intan Jaya, dan kota Makassar dua hari lalu, mampu dengan tegas menyuarakan kepada anak-anak Papua untuk mendesak aparat penegak hukum (APH) agar melakukan proses hukum terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh kelompok KKB terhadap saudara-saudara kami, baik mereka adalah anak Papua atau pendatang di tanah Papua,” ujarnya.
Saya rasa kita tahu bagaimana kebiadaban KKB Organisasi Papua Merdeka saat menelanjangi tenaga kesehatan kita, kemudian di siksa, di perkosa lantas dibunuh, begitu juga saat anak anak Papua di bunuh, di tebas, para pendatang di bantai secara brutal, terus suara Aris Azhar dimana? suara anak Papua dimana? mana suara mereka tentang penegakan HAM?
Apakah karena anggota KKB saja yang dianggap manusia, lalu anak bangsa yang mati di bantai KKB OPM bukan manusia?
Sekali lagi bahwa mengenai penyiksaan yang di alami Delfianus Kogoya yang belakangan diketahui sebagai Wanuris Murib. Kami sepakat oknum TNI yang menyiksa di lakukan proses hukum, akan tetapi kita berharap Aris Azhar dan anak Papua di Makasar harus paham bahwa orang ini adalah anggota KKB yang telah melakukan banyak tindak kejahatan biadab yang juga harus ditangkap dan dilakukan proses hukum.
Baca juga: Brigade Muslim Indonesia Serukan Agar Anak Bangsa Bersatu Menegakan Keadilan di Bumi Nusantara
Oleh karena itu, saya rasa kedatangan Aris Azhar ke asrama Papua patut menjadi bahan renungan adik-adik Papua di kota studi agar berhati-hati dalam menyikapi aksi ini dan tidak gegabah untuk ikut dalam aksi.
Saya yakin aksi ini tidak akan menarik simpatik masyarakat Makasar dan Indonesia pada umumnya. Bahkan, saya sangat khawatir akan ada kelompok aksi tandingan yang berpotensi memicu kekacauan di lapangan, karena saat ini masyarakat Sulawesi selatan sedang berkabung pasca terbunuhnya anak asal Toraja di tanah Papua baru-baru ini,” ungkap Ketua Brigade Muslim Indonesia
Muhammad Zulkifli, S.T., M.M.[kpn]