Berita Terkini, Terpercaya, dan Tanpa Batas Dalam Era Digitalisasi
Indeks

Sejarah Panjang Kota jakarta

Bagian-1

Sejarah Panjang Kota Jakarta

Sejarah unik Kota Jakarta

Selain sebagai salah satu destinasi utama dalam jalur perdagangan rempah internasional  dimasanya, Pelabuhan Sunda Kelapa mempunyai peran  penting dalam perkembangan kota jakarta sejak dari jaman kolonial dan dalam membentuk sejarah unik dalam perkembangan kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode sejarah mulai dari tahap heuristik, kritik intern dan kritik ekstern, tahap interpretasi, dan tahap historiografi.

Sumber primer yang digunakan adalah catatan perjalanan (arsip), Plakaatboek tahun 1602-1811 dan Daghregister 1674, serta dari sumber-sumber sekunder seperti buku-buku tentang sejarah rempah dan sejarah pelabuhan Sunda Kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sunda Kelapa sejak masa awal sejarah hingga akhir abad 18, secara terus-menerus menjalankan fungsi utama sebagai pusat pelabuhan komersial.

Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi pusat pasar dan bandar transit yang memiliki corak maritim di Hindia-Timur. Sejarah perkembangan tersebut menjadi simbol identitas Jakarta bahwa ‘Sunda Kelapa’ hingga menjadi ‘Batavia’ Asal muasal nama BATAVIA adalah sebuah kota di Belanda yang bernama Batavia dan merupakan kota tempat perkebunan tebu yang luas, dimulai dari pemukiman sederhana, pemukiman terkoordinasi, kota pusat perdagangan, dan akhirnya menjadi kota pusat kekuasaan, bahkan kini menjadi kota metropolitan.

Asal Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan yang sangat terkenal sejak abad ke-5 dan menjadi titik balik lahirnya Jakarta pada 22 Juni 1527 sejak Kesultanan Demak Cirebon yang berhasil mengusir Portugis dan mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Namun, pelabuhan tersebut resmi kembali bernama Sunda Kelapa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta pada 6 Maret 1974 hingga saat ini.

Sejak diambil alih oleh Kerajaan Sunda dari Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-12, Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi lokasi penting dalam aktivitas perdagangan internasional. Hampir seluruh pedagang-pedagang dari luar negeri saat itu, seperti China, Arab, India, Inggris, Belanda, dan tentu saja Portugis berdatangan ke pelabuhan ini. Hubungan Sunda Kelapa dan negara-negara Eropa seperti Portugis dan Belanda pun terjalin, bahkan kantor dagang pun dibuat di pelabuhan sebagai simbol relasi Kerajaan Sunda dan Portugis. Sementara, Belanda pada tahun 1596 di bawah kepemimpinan Cornelis de Houtman, datang ke pelabuhan tersebut dengan tujuan utama mencari rempah-rempah, seperti obat, penghangat badan, dan bahan wangi-wangian, mengingat rempah-rempah merupakan komoditas utama Negeri Kincir Angin pada saat itu.

Awal Mula VOC

VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) sebuah kantor dagang yang didirikan pada tahun 1602 oleh pemerintah Belanda dengan tujuan menguasai dan memperdagangkan rempah-rempah yang berlimpah di wilayah Asia Tenggara, khususnya di wilayah Indonesia modern. Pada saat itu, rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, dan lada sangat berharga dan menjadi komoditas yang sangat dicari di pasar Eropa. VOC didukung oleh investasi pemerintah Belanda dan memiliki monopoli de facto dalam perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut.

Baca JugaPenguatan Generasi Muda Betawi dari Hulu Hingga Akhir

STADHUIS VAN BATAVIA

Untuk memperkuat cengkeraman Belanda di Batavia maka pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah balai kota (Stadhuis) pada tahun 1707 dan diresmikan pada tahun 1710.

Bangunan ini sempat dijadikan markas VOC kemudian menjadi penjara dimana Pangeran Diponegoro pernah menjadi salah satu penghuni penjara tersebut dan terakhir setelah kemerdekaan sempat dijadikan markas tentara sebelum dijadikan museum yang hingga kini dikenal sebagai museum Fatahilah [kpn]

jasa-pembuatan-google-maps-bisnis-perbaikan-disuspen-solusinya
Whats-App-Image-2023-08-05-at-12-42-02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *