KOMPASPOPULARNEWS.COM – Mantan Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap mengatakan bahwa seharusnya KPK seperti dulu yang banyak menangkap pejabat-pejabat tinggi negara.
KPK seharusnya jangan tebang pilih dalam menangani pelaku tindak pidana korupsi. Sejauh ini KPK terlalu bertele-tele dalam menangani kasus besar, sebut saja seperti Harun Masiku, Paulus Tannos, dan para buronan lainnya.
Selain itu, KPK justru gencar meringkus pelaku tipikor yang terbilang dalam golongan rendah dan kecil.
“Jadi kalau ada yang bilang KPK tebang pilih ya sah sah saja, karena seharusnya KPK seperti dulu ya ada menteri ditangkap, pejabat-pejabat tinggi dan lembaga negara pada ditangkap,” ujar Yudi, Senin (30/1).
Menurutnya, tim penyidik KPK harus lebih terbuka dan transparan dalam menangani kasus-kasus tindak pidana korupsi.
“Kasus itu harus sudah matang dan memiliki bukti kuat. Tentu kita tidak mau menzolimi orang,” tambah mantan penyidik lembaga antirasuah (korupsi) tersebut.
Lanjutnya, masyarakat berhak menilai KPK tebang pilih dalam menangani para tersangka korupsi. Karena hal itu wajar sebagai hak masyarakat dalam menilai penegak hukum. “Ya itu persepsi dari masyarakat, kita tentu tidak bisa melarang,” tandasnya.
Meski demikian, Yudi menerangkan bahwa selama ini jika ada satu kasus yang sudah naik ketahap penyidikan berarti kasus tersebut sudah memenuhi standar dan prosedur sesuai UU yang berlaku.
“Artinya kalau suatu kasus sudah naik, itu berarti sudah melalui prosedur yang benar,” pungkas Yudi. [ariyan/kpn]
